Modul Cross #1 – Kepastian Di Dalam Kristus

Pernahkah Anda menjumpai seseorang yang sangat miskin secara ekonomi dan kemudian melahirkan seorang anak yang cacat serta membutuhkan perawatan yang tidak murah? Pernahkah Anda menjumpai seorang yang baik hati, namun tiba-tiba divonis dokter menderita sakit serius yang tak tersembuhkan, sedangkan dia masih memiliki anak-anak di usia sekolah? Atau mungkin Anda pernah menjumpai maupun mengalami peristiwa-peristiwa tertentu yang membuat Anda bertanya dalam hati tentang kebaikan Allah dan kepedulian Allah kepada manusia. Kalau benar Allah itu baik, mengapa Dia membiarkan penderitaan terjadi?

Ceritakanlah dalam kelompok, satu peristiwa yang pernah Anda jumpai atau alami yang memunculkan pertanyaan tentang kebaikan dan kepedulian Allah.

Dalam pelajaran ini, kita akan mempelajari apa yang disampaikan Alkitab tentang hal ini. Benarkah Allah tidak mengasihi dan tidak peduli kepada manusia? Bagaimana keadaan manusia pada saat awal manusia diciptakan oleh Allah? Adakah penderitaan memang diberikan Allah kepada manusia sejak semula? Bila tidak, mengapa hari ini begitu banyak penderitaan dan kejahatan terjadi di dalam dunia ini?

  1. Penciptaan: Tuhan menciptakan manusia dalam kebaikan dan kebahagiaan yang sempurna
  • Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah serta diberikan berkat-berkat yang sempurna. (Kejadian 1:27-28).

27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Memiliki “gambar” atau “rupa” Allah, dalam pengertian yang paling sederhana, berarti manusia dibuat menyerupai Allah, yaitu memiliki sifat-sifat Allah, memiliki kesehatan yang sempurna, dan tidak tunduk pada kematian.

Kitab Yehezkiel 28:12-15 memberikan gambaran yang lebih rinci tentang kesempurnaan yang Allah berikan pada saat manusia diciptakan:

12 “Hai anak manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah.

13 Engkau di taman Eden, yaitu taman Allah penuh segala batu permata yang berharga: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan disediakan pada hari penciptaanmu.

14 Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya.

15 Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu.

Terjemahan ASV: 5 Thou wast perfect in thy ways from the day that thou wast created, till unrighteousness was found in thee.

Ayat 12 di atas menyatakan secara jelas bahwa manusia diciptakan dengan demikian baik dan sempurna, penuh dengan hikmat kebijaksanaan, dan ada keindahan yang nampak dalam hidup manusia.

Ayat 13-14 menunjukkan bahwa manusia hidup akrab dengan Allah. Manusia mengalami sukacita sempurna di hadapan Allah dan Allah berkenan kepada manusia. Bahkan Tuhan memberikan segala sesuatu yang bernilai, berharga, dan indah bagi manusia pada saat mereka diciptakan. Tuhan tidak menahan segala berkatNya bagi manusia. Semua yang baik dan indah diberikan kepada mereka.

Ceritakanlah dalam kelompok, menurut Anda kira-kira seperti apa gambaran kesempurnaan dan keindahan yang dialami manusia saat itu?

Namun sangat disayangkan, dalam ayat 15 dikatakan bahwa semua kesempuranan dan keindahan itu hilang lenyap akibat manusia jatuh dalam dosa. Di sinilah awal masuknya penderitaan dan masalah hidup manusia hingga hari ini.

2. Kejatuhan: Berbagai penderitaan dan masalah masuk dalam hidup manusia

Diskusikanlah dalam kelompok, menurut Kejadian 3:1-6, kesalahan apa yang dilakukan manusia sehingga manusia kehilangan segala kesempurnaan dan keindahan yang Allah berikan?

1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”

2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,

3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”

4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati,

5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”

6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

Inti dari kejatuhan manusia dalam dosa yang menyebabkan penderitaan dan masalah dalam hidup manusia adalah ketika manusia tidak lagi mau bergantung kepada Allah. Mereka mengabaikan apa yang dikatakan Allah sebagai dasar pengambilan keputusan, namun mengandalkan pengertian dan keinginannya sendiri sebagai dasar keputusannya.

Pada tahap ini manusia telah memutuskan untuk mengabaikan Allah, melepaskan diri dari Allah.

Diskusikanlah dalam kelompok,
* Apakah dalam kehidupan sehari-hari seseorang bisa mengabaikan Allah dan tidak bergantung kepada Allah? Dalam hal apa itu sering terjadi?
* Kalau Allah sudah tahu bahwa manusia akan jatuh dalam dosa, mengapa Dia tetap memberikan kehendak bebas untuk memilih dan mengapa Dia menempatkan satu pohon itu di taman tersebut? Bukankah ini berarti Allah sendiri yang membuat mereka jatuh dalam dosa?
* Bila manusia diciptakan dengan sempurna, bagaimana manusia bisa jatuh dalam dosa dengan memilih tidak lagi mau taat dan bergantung kepada Tuhan? Apa yang dikatakan Wahyu 12:7-9 tentang hal ini?

7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,

8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.

9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

Ayat-ayat di atas menyatakan bahwa Iblis atau Satan adalah malaikat-malaikat Tuhan yang memberontak kepadaNya dan diusir dari sorga. Ia meneruskan pemberontakannya kepada Tuhan dengan mengajak manusia, yang diciptakan serupa dan segambar dengan Allah, untuk memberontak juga kepadaNya. Kejatuhan manusia dalam dosa tidak lain adalah hasil usaha Iblis atau Setan untuk menyesatkan manusia supaya di dalam dunia tidak ada penyembahan kepada Allah.

Penderitaan dan masalah dalam hidup manusia dimulai sejak manusia memilih untuk tidak bergantung kepada Allah dan berjalan menurut pengertiannya sendiri.

Penderitaan dan Masalah Apa yang Dialami Manusia Sejak Itu?

  1. Manusia Mengalami Hukuman Dosa, yaitu berupa:
    1. Masalah Mental: Perasaan Takut dan Berdosa (Kejadian 3:8)

8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.

Lihat juga: Matius 11:28

  • Masalah Jasmani
    • Kesakitan dan penderitaan fisik mewarnai seluruh kehidupan manusia dari kelahiran hingga kematian (Kejadian 3:16-19)

16 Firman-Nya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.”

17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:

18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;

19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.”

  • Masalah Rohani
    • Manusia kehilangan relasi pribadi dengan Allah (Kejadian 3:23-24)

23 Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.

24 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

Lihat juga: Roma 3:23

  • Masalah Kematian Kekal
    • Manusia bukan hanya akan mati secara jasmani meninggalkan dunia ini, namun juga akan mengalami kematian kekal tanpa Allah di akhirat (Roma 6:23)    

23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

   Lihat juga: Ibrani 9:27; Matius13:47-50

  • Manusia Dibelenggu oleh Kuasa Dosa (Roma 3:9-10)

9 Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa,

10 seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.

Lihat juga: Kejadian 6:5

Diskusikanlah dalam kelompok, seperti apakah seseorang yang dibelenggu oleh dosa atau berada di bawah kuasa dosa? Bagaimana manusia bisa lepas dari kuasa dosa?

3. Di Bawah Kuasa Iblis/Setan (1 Yohanes 5:19b)        

19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.

Ceritakanlah dalam kelompok, peristiwa yang pernah Anda dengar, lihat, atau alami dimana Iblis/Satan menunjukkan kekuasaannya atas manusia (misalnya kerasukan, santet, penampakan, dll). Mengapa bisa terjadi demikian? Bagaimana perasaan kita tentang hal tersebut?

Diskusikanlah dalam kelompok,

  • Kira-kira bagaimana manusia bisa terlepas dari akibat dosanya (hukuman dosa, terbebas dari belenggu kuasa dosa, dan dapat mengalahkan kuasa Iblis/Setan, serta mampu menghindar dari kematian kekal?
  • Apabila hari ini Tuhan memanggil kita, kira-kira apakah Tuhan akan menerima kita bersamaNya dalam hidup kekal di sorga atau menolak kita?

Maka, pertanyaan yang sangat penting adalah bagaimana manusia bisa keluar dari masalah ini?

Dalam hal pelanggaran hukum, ada satu prinsip yang penting, yaitu ketika seseorang melanggar hukum maka aturan hukum yang berlaku di wilayah itulah yang menentukan dia akan menerima hukuman atau dia bisa dibebaskan dari hukuman atas perbuatannya.

Karena dosa adalah tindakan melawan hukum Allah, maka Allah-lah yang berhak menentukan caranya bagaimana manusia bisa dibebaskan dari hukuman dan berdamai kembali dengan Allah. Lalu, bagaimana cara Allah menyelesaikan masalah dosa manusia?

  • Penebusan: Cara Allah Menyelesaikan Masalah Manusia

Dosa memerlukan korban untuk pengampunan (Imamat 19:22)

22 Imam harus mengadakan pendamaian bagi orang itu dengan domba jantan korban penebus salah di hadapan TUHAN, karena dosa yang telah diperbuatnya, sehingga ia beroleh pengampunan dari dosanya itu.

Perjanjian Lama sering mengungkapkan bahwa orang-orang yang berbuat dosa harus membawa korban di hadapan Tuhan, sebab korban binatang adalah wajib untuk menebus kesalahan dan pengampunan dosa

Namun, apakah korban binatang bisa benar-benar mengampuni dosa dengan tuntas? Bila tidak bisa, lalu apa maksud perintah ini? Bila bisa, mengapa hari ini kita tidak melakukan perintah yang sangat penting ini?

Korban dalam Perjanjian Lama tidak pernah dimaksudkan untuk menyelesaikan dosa, hanya untuk menyadarkan akan dosa dan perlunya penebusan (Ibrani 10:1-4, 8)

1 Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.

3 Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa.

4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.

8 Di atas Ia berkata: “Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya” –meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat. 

Korban binatang tidak mungkin dapat menyempurnakan manusia dan menghapus dosa manusia.

Korban binatang dimaksudkan untuk mengingatkan manusia akan dosanya.

Korban binatang juga dimaksudkan untuk menyadarkan manusia bahwa ketika ia berdosa maka harus ada yang mati agar ia dapat tetap hidup.

Lalu, Bagaimana Sebenarnya Cara Allah Menolong Manusia Keluar dari Masalah Dosanya? (Ibrani 10:10-12, 14)

10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh [korban diri] Yesus Kristus.

11 Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.

12 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,

14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

Tubuh Yesus adalah korban sejati, sekali untuk selamanya, untuk menghapuskan dosa, menguduskan/menyucikan, menyempurnakan manusia.

Yesus Kristus adalah korban yang sempurna dalam menggantikan hukuman dosa yang harus ditanggung oleh manusia. Korban Diri-Nya berlaku sekali untuk selamanya bagi setiap manusia yang menerima Dia dengan iman percayanya. Ini adalah cara Allah untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa (KPR 4:12; 1 Timotius 2:3-6)

KPR 4:12

12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Kristus), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.

1 Timotius 2: 3-6

3 Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita,

4 yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.

5 Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,

6 yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan

  • Iman: Tindakan Manusia Agar Dapat Menerima Solusi yang Allah Tawarkan
  • Dengan percaya dan menerima Kristus dalam hidup kita sebagai satu-satunya Korban Sejati yang menanggung hukuman dosa kita dan yang menebus dosa kesalahan kita, maka kita memiliki status sebagai anak-anak Allah (Yohanes 1:12).

12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberinya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.

Kita bukan lagi musuh Allah yang akan menerima hukuman kekal, namun sekarang kita menjadi anak Allah yang dikasihiNya. Ini adalah kebaikan Allah yang luar biasa bagi kita yang berdosa.

  •  Kristus sangat mengasihi kita dan Dia ingin masuk dalam hati kita untuk bersama-sama dengan kita, menyertai kita, dan mengarahkan hidup kita. Dengan membuka hati dan mempersilakan Kristus masuk dalam hati kita, maka Dia akan menjadi Tuhan ataas hidup kita (Wahyu 3:20).

20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Ketika ada seseorang yang telah menyediakan makanan dan membayar makanan tersebut bagi kita, maka tindakan yang paling tepat untuk dilakukan adalah menerima makanan itu dan menikmatinya. Kita tidak perlu lagi membayarnya karena sudah dibayar lunas oleh orang tersebut.

Inilah yang telah dilakukan Kristus ketika Dia mati di atas kayu salib. Dia mati untuk menggantikan hukuman dosa kita dan menebus segala dosa kesalahan kita. Hal paling tepat untuk dilakukan adalah menerima penebusan yang telah Dia lakukan buat kita dengan mengundangNya masuk dalam hati kita dan menikmati hubungan yang akrab dengan Dia.

Ceritakanlah
dalam kelompok
  • Apakah Anda pernah berdoa kepada Tuhan Yesus untuk menyatakan bahwa Anda percaya hanya melalui pengorbananNya Anda dapat diampuni serta mengundang Dia masuk dalam hidup Anda? Anda dapat menceritakan pengalaman Anda ini kepada teman-teman dalam kelompok Anda.
  • Apabila Anda belum pernah berdoa demikian, seandainya saat ini Tuhan Yesus mengetuk hati Anda dan ingin masuk dalam hati Anda, apa respons Anda?
  • Jaminan/Kepastian di dalam Kristus: Sebuah Fondasi untuk Hidup Baru di dalam Kristus.

Ketika seseorang percaya dan menerima Kristus, maka hubungan manusia dengan Allah dipulihkan, namun bukan berarti dia tidak lagi mengalami masalah dan pencobaan bahkan hidup serba lancar dan penuh kesuksesan.

Sebaliknya, Alkitab menggambarkan orang yang percaya Kristus dan masih hidup di dalam dunia ini bagaikan domba di tengah-tengah serigala, juga ada peperangan rohani melawan kuasa jahat yang mencoba menjatuhkan kita.

Namun demikian, Alkitab juga berulangkali menyatakan kasih dan penyertaan Tuhan yang tak berkesudahan dalam hidup kita. Pelajaran ini adalah tentang beberapa jaminan/kepastian yang Tuhan berikan kepada orang-orang yang percaya kepadaNya. Kepastian/jaminan ini merupakan fondasi penting untuk orang-orang percaya menjalani hidup baru dalam Kristus di dunia ini.

  1. Jaminan Hidup Kekal

Alkitab berulang kali menegaskan bahwa orang-orang yang telah percaya dan menerima Kristus, akan menikmati hidup kekal di sorga bersamaNya. Namun, benarkah semudah itu manusia bisa diampuni dosanya dan memperoleh hidup kekal di sorga? Apakah benar dosa saya di masa lalu yang demikian serius akan diampuni oleh Tuhan? Berikut adalah beberapa bagian Alkitab yang menegaskan tentang hal tersebut:

  • Yohanes 10:28-29        

28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.

Kata “memberikan hidup yang kekal” adalah dalam bentuk present tense (artinya, hidup kekal itu sudah diberikan saat ini dan untuk selamanya). Lihat juga Yohanes 17:3, hidup kekal adalah “mengenal” (bersatu dengan) Allah. Hidup kekal bukan hanya menunjuk pada sebuah tempat yang indah dan penuh kemuliaan. Yang terutama, hidup kekal itu adalah kita bersatu kembali dengan Allah. Allah ada di dalam diri dan hidup kita. Dia menyertai dan bersama dengan kita. Hingga saat kita meninggalkan dunia inipun, Dia tetap bersatu dengan kita. Dan, karena Tuhan ada di sorga maka kitapun pasti akan bersama Dia di sorga.

3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

Kata “pasti tidak akan binasa” memberikan sebuah jaminan/kepastian bahwa orang yang percaya Kristus pasti (bukan “moga-moga”) tidak akan mengalami penghukuman kekal di neraka.

Kata “seorangpun tidak dapat merebut” menunjukkan kepastian bahwa sekali kita menjadi milik Tuhan, maka untuk selamanya kita tetap menjadi milikNya dan tidak ada yang sanggup untuk merebut kita dari Tuhan.

  • Yohanes 5:24

24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

24 (TSI)  “Yang Ku-katakan ini memang benar: Semua orang yang mengikuti apa yang Aku katakan dan percaya kepada Bapa yang mengutus Aku, mereka sudah memiliki hidup yang selama-lamanya. Allah tidak akan menghukum mereka, karena mereka sudah dibebaskan dari kuasa kematian dan dipindahkan ke dalam kelompok orang yang hidup selama-lamanya.

Kata “mempunyai hidup yang kekal” di ayat ini juga dalam bentuk present tense, sama dengan ayat sebelumnya.

Kata “tidak turut dihukum” dalam bentuk future tense, artinya bahwa di masa depan ketika kita meninggalkan dunia ini, kita tidak akan mengalami penghukuman.

Kata “sudah pindah” dalam bentuk perfect tense,  yang artinya bahwa karya penyelamatan Allah sudah tuntas dalam hidup kita sehingga kita yang tadinya dimurkai dan terpisah dari Allah, kini telah memiliki hidup baru di dalam Dia.

  • Efesus 1:13-14

13 Di dalam Dia kamu juga–karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu–di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

14 Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

Kata “dimeteraikan” menunjuk pada sesuatu yang sah dan tidak bisa diubah. Jadi, ketika kita percaya kepada Kristus, maka Roh Kudus (Roh Kristus/Roh Allah) diberikan dalam diri kita sebagai tanda dan jaminan bahwa kita sah sebagai milik Allah dan itu berlaku tetap.

Bila kita sudah pasti akan mendapatkan hidup kekal, apakah jaminan ini tidak akan mendorong seseorang untuk hidup dalam dosa?

  • 1 Yohanes 3:9

9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

Kata “tidak berbuat dosa lagi” (dalam bentuk present tense, yang artinya “tidak dapat terus menerus berbuat dosa lagi”) merupakan tanda yang membedakan seseorang telah sungguh-sungguh di dalam Kristus dengan yang belum di dalam Dia. Ini bukan berarti orang percaya tidak bisa berbuat dosa. Orang yang sungguh di dalam Kristus tidak akan tahan untuk terus menerus hidup dalam dosa dan menikmati dosa. Jadi, ketika seseorang merasa dirinya sudah sungguh percaya namun masih terus menikmati dosa maka kemungkinan orang tersebut belum sungguh-sungguh di dalam Kristus.

  • Yesaya 59:1-2

1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;

2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

Dosa membuat hubungan dengan Tuhan menjadi rusak dan menghalangi orang-orang percaya mendapatkan yang terbaik dari Allah bagi dirinya. Karena itu, orang-orang percaya yang mencari kehendak Allah dalam hidupnya, akan menolak dosa (2 Samuel 1:14).

  • Mazmur 51:14

14 Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!

Dosa menghilangkan kegirangan dan sukacita sempurna dalam hidup kita. Ini akan mengingatkan kita bahwa kita telah berdosa kepada Tuhan dan mendorong kita segera membereskan dosa kita dengan mengakuinya di hadapan Tuhan. Orang percaya yang rindu hidup dalam sukacita yang penuh, akan menjauhkan diri dari dosa.

Ceritakanlah dalam kelompok, bagaimana jaminan keselamatan ini sangat penting bagi Anda secara pribadi dalam menjalani hidup di dunia ini?

  • Jaminan Pengampunan Dosa

Bagi orang-orang percaya yang telah mengikut Tuhan dengan setia namun pada suatu saat jatuh dalam dosa, maka sangat wajar bila perasaan bersalah, perasaan gagal, perasaan malu, dan perasaan tidak layak ada di dalam dirinya. Namun bila perasaan-perasaan ini terus menguasai dirinya, maka bisa membuatnya sulit untuk bangkit dari kegagalannya dan menjadi orang percaya yang kembali hidup penuh sukacita. Berikut adalah bagian Alkitab yang menunjukkan bahwa Allah memberikan jaminan pengampunan dosa.  Ini sangat penting dan diperlukan agar mereka dapat kembali hidup bagi Tuhan dalam sukacita yang berlimpah.

  • 1 Yohanes 1:9

9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Kata “mengaku” (berkata sama atau setuju dengan Tuhan), artinya ketika Tuhan menyatakan bahwa apa yang kita lakukan adalah dosa maka kita sependapat dengan Tuhan dan kita menyesalinya. Secara konkret, mengaku dosa bukan sekedar berdoa di malam hari memohon ampun atas semua dosa yang kita perbuat hari itu. Kita perlu merenungkan hal spesifik yang menjadi kesalahan dan dosa kita, menyadari kesalahan itu, mengakui di hadapan Tuhan akan kegagalan kita, serta bertekad untuk tidak melakukan lagi hal yang sama. Jadi, kita menyelesaikan kesalahan dan dosa kita satu persatu.

Kata “adil” menegaskan bahwa ketika Kristus sudah mati di kayu salib untuk menebus dosa kita dan menggantikan hukuman dosa kita, maka adalah tidak adil apabila Tuhan tetap menghukum kita yang mengaku dosa dan telah percaya di dalam namaNya. Dia pasti mengampuni kita.

Kata “mengampuni segala dosa” menunjukkan bahwa Tuhan melupakan dosa-dosa yang telah kita akui dengan sungguh kepadaNya. Dalam Mikha 7:19, digambarkan bahwa ketika Tuhan mengampuni dosa kita, Dia membuang semua dosa kita ke dalam tubir-tubir laut (cekung laut yang sempit dan sangat dalam di mana bila ada barang yang jatuh di sana hampir tidak mungkin barang tersebut dapat diambil). Ini menunjukkan bahwa Tuhan membuang jauh-jauh dan melupakan segala dosa kita ketika kita sungguh mengaku dosa kita.

Kata “menyucikan kita” menyatakan bahwa pengampunan Tuhan itu sempurna sehingga kita yang berdosa/bernoda akan diperbaharui dan dibersihkan seperti sedia kala (Yesaya 1:18 “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba”).

Ceritakanlah dalam kelompok, bagaimana jaminan pengampunan dosa ini penting dalam hidup Anda?

  • Jaminan Jawaban Doa

Dalam menjalani hidup ini kita tidak terlepas dari masalah, kerinduan, harapan, dan cita-cita. Kita berdoa kepada Tuhan dengan tujuan agar Tuhan menolong kita dalam semua hal tersebut. Namun dalam kenyataannya, tidak semua yang kita doakan itu terwujud. Bahkan bisa saja terjadi, sampai di akhir hidup kitapun hal tersebut tidak Tuhan berikan. Apakah ketika kita tidak mendapatkan apa yang kita doakan berarti Tuhan berdiam diri dan tidak peduli kepada kita?

Bagian Alkitab berikut ini akan menjamin kita bahwa setiap doa dan harapan kita tidak ada yang diabaikan oleh Tuhan. Dia sangat peduli dan tidak pernah berdiam diri. Jaminan ini sangat penting dan dibutuhkan agar kita dapat percaya penuh akan pimpinan Tuhan dalam hidup kita dan tidak terpikir sedikitpun mencari pertolongan lain di luar Tuhan.

  • Yohanes 16:24

24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.

Ayat ini menyatakan bahwa Tuhan Yesus berinisiatif mendorong para murid-Nya untuk meminta sesuatu dalam nama-Nya. Ini menunjukkan perhatian-Nya kepada keinginan hati para murid dan Tuhan Yesus siap memberikan apapun yang mereka minta. Inilah hati Bapa yang ingin membuat hati anak-anak bersukacita karena apa yang mereka inginkan dapat terwujud.

Namun, apakah semua permintaan mereka dalam kenyataannya akan selalu diberikan oleh Tuhan Yesus? Mungkin mereka tidak menerima semua yang mereka inginkan, tetapi ini menunjukkan bahwa kalaupun Tuhan tidak memberikan, maka itu karena terpaksa demi kebaikan mereka, sebab pada dasarnya Tuhan ingin memberikan apapun yang mereka minta. Inilah yang menjadi jaminan bagi kita bahwa Tuhan peduli pada apapun yang kita minta dan pada apapun keadaan kita.

Ceritakanlah dalam kelompok, bagaimana jaminan jawaban doa ini penting bagi Anda saat ini?

  • Jaminan Penyertaan dan Bimbingan Tuhan

Hidup kita di dunia ini tidak terlepas dari kekuatiran akan masalah yang sedang kita hadapi, kekuatiran akan masa depan dan masa tua kita, serta kekuatiran akan hal-hal yang lain. Kekuatiran itu sangat menyita energi dan emosi bahkan sukacita kita. Tidak jarang malah menimbulkan keraguan akan penyertaan Tuhan dalam hidup kita.

Hidup kita juga diperhadapkan dengan berbagai pilihan. Ada pilihan-pilihan yang sifatnya praktis dan mudah untuk kita putuskan, namun ada pilihan-pilihan yang tidak mudah untuk diputuskan karena keputusan kita punya dampak yang panjang. Di lain pihak, kita juga tahu bahwa Tuhan memiliki rencana dalam hidup kita dan Dia tahu yang terbaik bagi kita, maka tentu kita ingin keputusan-keputusan kita bisa sesuai dengan kehendakNya. Lalu, bagaimana kita bisa yakin bahwa keputusan yang kita ambil ada dalam kehendak Tuhan?

Ceritakanlah dalam kelompok

  • Kekuatiran-kekuatiran apa yang sering terlintas dalam hati kita?
  • Pilihan-pilihan apa yang pernah atau sedang Anda hadapi dan itu sempat membuat Anda sangat sulit untuk memutuskannya? Mengapa?

Berikut ini adalah beberapa bagian Alkitab tentang jaminan penyertaan Tuhan dan jaminan bimbingan Tuhan atas hidup kita.

  • Jaminan Penyertaan Tuhan (Ibrani 13:5 dan Ulangan 31:8)

Ibrani 13:5

5 . . . Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”

Ulangan 31:8

8 Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati.”

Allah dengan tegas menyatakan bahwa Dia tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita berjalan sendiri. Ini yang Dia ingin kita ketahui, supaya kita menjalani hidup ini tanpa ketakutan dan patah semangat, secara khusus ketika menghadapi keadaan yang tidak kita harapkan. Bahkan Dia sendiri akan berjalan di depankita. Ini adalah sebuah jaminan dan kepastian yang sangat penting dari Tuhan di tengah dinamika kehidupan yang tidak pasti.

  • Jaminan Bimbingan Tuhan (Amsal 3:5-6)

5 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

6 Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

Inti kejatuhan manusia dalam dosa adalah karena manusia ingin berjalan sendiri dan mengabaikan Tuhan, karena itu satu-satunya hal yang Tuhan rindukan dari kita adalah bahwa kita berjalan bersama Dia, bersandar padaNya, dan mengakui rancangan Tuhanlah yang paling baik bagi kita. Lihat juga Yesaya 55:8-9 dan Yeremia 17:7

Yesaya 55:8-9

8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.

9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

Yeremia 17:7

7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

Mengakui Tuhan dan mengandalkan Tuhan dalam segala keputusan dan tindakan kita,artinya bahwa kita mengakui di hadapan Tuhan bahwa Tuhan lebih tahu yang terbaik bagi hidup kita. Kita juga mengakui di hadapan Tuhan bahwa kita terbatas, baik dalam cara melihat masalah, cara melihat pilihan yang ada, dalam hikmat untuk memutuskan, maupun dalam memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa depan. Namun dalam segala keterbatasan, kita mohon hikmatnya untuk dapat memutuskan dengan benar dan kita juga terbuka kepada Tuhan untuk dikoreksi dan diarahkan oleh Tuhan bila keputusan yang kita ambil tidak berkenan kepadaNya.

Hal di atas bukanlah sebuah formula untuk hidup sukses. Hal di atas adalah sebuah formula untuk hidup berjalan bersama dengan Dia dalam segala sesuatu yang kita putuskan dan kerjakan. Berjalan bersama Tuhan tidak berarti tanpa tantangan bahkan kegagalan secara manusia. Berjalan bersama Tuhan menjamin bahwa Tuhan selalu membimbing dan mengarahkan hidup kita. Hidup seperti inilah yang Tuhan rindukan terjadi dalam hidup kita. Berjalan bersama Tuhan itu adalah berkat yang utama. Kekayaan dan kesuksesan adalah berkat yang Tuhan tambahkan (Matius 6:33).

Ceritakanlah dalam kelompok, bagaimana jaminan penyertaan dan bimbingan Tuhan ini penting bagi kita? Bagaimana pengalaman pribadi Anda berjalan bersama Tuhan?

  • Jaminan Kemenangan
  • Kemenangan atas Pencobaan (1 Korintus 10:13 )

13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Ketika kita percaya kepada Kristus, bukan berarti kita tidak lagi menghadapi tantangan dan pergumulan hidup. Kadang-kadang justru ketika kita memutuskan untuk setia mengikut Kristus, terlihat adanya tantangan-tantangan baru dalam hidup kita.

Namun demikian, Tuhan menyatakan bahwa pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa dan tidak melebihi kekuatan manusia. Artinya, bahwa apa yang kita bisa alami adalah juga pernah, sedang, dan akan di alami oleh orang lain.

Lebih lagi, pencobaan itu diijinkan Tuhan terjadi pada kita dengan tidak melampaui kekuatan kita. Artinya, Tuhan tahu bahwa apa yang akan kita alami seharusnya mampu untuk kita hadapi dan bahkan menolong kita makin bertumbuh dalam Tuhan. Tentu, ketika pencobaan itu dialami, bukan hal yang mudah dan ringan untuk ditanggung.

Dalam kondisi seperti ini, Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa selalu pencobaan yang kita alami akan dapat terselesaikan semasa kita hidup. Paulus telah berdoa sungguh-sungguh kepada Tuhan untuk mengambil duri dalam daging, yang kemungkinan adalah penyakit yang mengganggu dia dalam melayani, namun Tuhan tidak pernah mengambil duri itu dan bahkan mengatakan bahwa anugerahNya cukup buat Paulus dan justru dalam kelemahan Paulus ini kuasa Tuhan menjadi sempurna (2 Korintus 12:7-9).

Meskipun Tuhan tidak menyembuhkan Paulus hingga akhir hidupnya, namun Tuhan memberikan Paulus jalan keluar sehingga Paulus dapat menanggung pencobaan itu selama dia hidup.

  • Kemenangan atas Roh Jahat (1 Yohanes 4:4)    

4 Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.

Alkitab menyatakan bahwa dalam dunia ini Iblis bekerja dengan luar biasa untuk menjauhkan manusia dari Allah dan membinasakan manusia agar mengalami kematian kekal bersamanya kelak.

Setelah kita diselamatkan dan hidup di dalam Tuhan, Iblis bukannya berhenti bekerja. Ia berusaha untuk menjatuhkan orang percaya agar tidak menjadi anak Tuhan yang hidup dalam sukacita yang penuh dan agar tidak menjadi saksi Tuhan yang efektif.

Iblis juga banyak membawa rasa takut dan kuatir, baik melalui pola pikir manusia maupun melalui kehadirannya di tempat-tempat tertentu.

Sebagai anak-anak Allah, Alkitab mengatakan bahwa Roh yang ada pada kita, yaitu Roh Kudus, lebih besar dari pada roh apapun yang ada di dalam dunia ini. Alkitab juga mengatakan bahwa Allah telah memperlengkapi kita dengan senjata-senjata rohani dalam melawan kuasa Iblis (Efesus 6:10-18).

Dengan demikian, kita sebagai anak-anak Allah tidak perlu lagi kuatir dan takut kepada Iblis. Tuhan telah memberikan kepada kita kuasa, yaitu Roh Kudus yang ada bersama kita, untuk mengalahkan kuasa Iblis. Yang diperlukan adalah bahwa di dalam hidup kita, kita menggunakan senjata rohani yang telah Tuhan sediakan.

Secara konkret, bagaimana saya menjalani hidup sehari-hari untuk menjadi anak-anak Allah yang berkemenangan?

Kita bisa menjalani hidup dengan Gaya Hidup PDA:

  • Pembaharuan Hidup Pribadi: melalui waktu mempelajari firman Tuhan dan berdoa setiap hari, Tuhan akan memperbaharui iman dan kasih kita kepadaNya.
  • Diarahkan oleh Allah: melalui penyerahan diri secara penuh dalam setiap bidang kehidupan kita dan dalam setiap hal yang kita lakukan tiap hari. Persilakan Dia yang memimpin dan menuntun hidup kita, baik dalam rumah tangga kita, pekerjaan kita, pelayanan kita, maupun mengarahkan kepada orang-orang yang akan kita jumpai hari itu di mana Tuhan ingin memakai kita menjadi berkat baginya.
  • Aktif dalam Ketaatan: ketika Tuhan menyadarkan kita tentang apa yang benar dan apa yang salah, kita secara tunduk dan menaati Dia. Sikap hati yang taat akan terlihat ketika kita:
    • Menaati Allah dengan Segera (Obey God Immediately)
    • Menaati Allah dengan Sukacita (Obey God Joyfully)
    • Menaati Allah dengan Sepenuhnya (Obey God Completely)

Ceritakanlah dalam kelompok

  • Menurut Anda, apa tujuan Tuhan memberikan semua jaminan/kepastian ini kepada kita?
  • Dari lima jaminan di atas, jaminan apa yang paling kita butuhkan pada saat ini? Mengapa?
  • Gaya Hidup PDA bagian mana yang sudah kita lakukan dengan baik dan bagian mana yang kita merasa sangat kurang (untuk memudahkan, bisa menggunakan skala 1 hingga 10)? Mengapa? Apa yang akan kita lakukan agar Gaya Hidup PDA yang makin nyata dalam hidup kita sehari-hari?

Ambillah waktu untuk saling mendoakan di dalam kelompok.